
#BEM FH Unimal Audensi KPK
LHOKSEUMAWE- BEM FH Universitas Malikussaleh (Unimal) audiensi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK) di Jakarta. Febri Diansyah Juru Bicara KPK menyambut langsung kehadiran calon intelektual muda itu.
Ketua BEM FH Unimal, Muhammad Fadli didampingi Arie Prayoga (Sekjend BEM) dan Muhammad Willy (Kabid Aspirasi) audensi ke KPK, tak lain dan tak bukan selain untuk menyampaikan langsung berbagai indikasi kasus korupsi yg ada di Aceh.
“Kami juga menyampaikan yang paling urgensi adalah terkait Kabupaten Aceh Utara dan kota Lhokseumawe. Dimana kedua kabupaten dan kota ini saling kejar-kejaran sebagai kabupaten/kota termiskin se Provinsi Aceh Pertumbuhan ekonomi masyarakat nya stagnan,tidak ada perubahan yang signifikan,” kata Muhammad Fadli.
Terlebih lagi, Kota Lhokseumawe yang masih hangat dengan korupsi pengadaan sapi yang massif dan telah terjerat beberapa pejabat di dalamnya.
BEM FH Unimal menilai, Aceh dengan gelontoran dana Otsus yang luar biasa namun masih menduduki posisi daerah termiskin se pulau Sumatra. Tentunya ada manajemen keuangan yang salah disini
“Kami ingin KPK dengan wewenang pencegahan dan penindakan bisa lebih memonitoring Provinsi Aceh. Agar masyarakat Aceh bisa terlepas dari kemiskinan dan bisa hidup lebih sejahtera kedepannya ketika tikus-tikus berdasi ini bisa dimusnahkan,” kata Muhammad Fadli dalam siaran pers yang diterima Aceh24.com, Jum’at (29/11).
Lebih lanjut disebutkan, terkait pembatalan tender rumah dhuafa oleh Pemerintah Provinsi Aceh dan pengadaan mobil dinas yang nominalnya sampai Rp 100 Milyar
“Tadi mas Febri jubir KPK saja sampai terkejut dengan pengadaan mobil dinas yang sampai Rp 100 milyar jumlahnya. Padahal yang lebih urgensi adalah pembangunan rumah dhuafa,bukan pengadaan mobil dinas,” tutur Muhammad Fadli
Kemudian kami juga menyampaikan kasus dugaan korupsi uang untuk Kombatan GAM sejumlah Rp 650 milyar yang kasus nya stagnan di Kejati Aceh sampai saat ini
“Alhamdulillah, tadi respon KPK sangat baik KPK akan segera menyikapi dan menindak lanjuti apa saja laporan-laporan yang kami sampaikan tadi,” kata M Fadli.
“Pejabat Aceh yang jahat dan menyengsarakan Rakyatnya dengan cara korupsi selama ini berhati-hatilah. Kita semua harus mendukung segala tindakan KPK atas nama kebenaran. Karena korupsi adalah musuh kita bersama,” pungkas Muhammad Fadli